Sabtu, 16 Juni 2012


A.    TOPIK
KESEHATAN LINGKUNGAN

B.     TUJUAN
Adapun tujuan yang di maksud adalah untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi di kawasan tempat pembuangan akhir sampah kota gorontalo, serta mencari upaya pemecahannya dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
C.     TEORI DASAR.
Pengertian lingkungan dalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan biasa di bedakan menjadi 2, yaitu lingkungan biotik dan abiotik. 
Persoalan lingkungan hidup merupakan persoalan yang bersifat sistemik, kompleks, serta memiliki cakupan yang luas. Oleh sebab itu, materi atau isu yang diangkat dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan lingkungan hidup juga sangat beragam. Sesuai dengan kesepakatan nasional tentang Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan dalam Indonesian Summit on Sustainable Development (ISSD) di Yogyakarta pada tanggal 21 Januari 2004, telah ditetapkan 3 (tiga) pilar pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Kehidupan manusia tidak bisa di pisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan social. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. kita makan minum menjaga kesehatan semuannya memerlukan lingkungan.
Adapun berdasarkan UU No.23 tahun 1997 lingkungan hidup adalah kesuan ruang dengan semua benda dan kesatuan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunnya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejashteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Demikian pengertian lingkungan hidup sebagaimana dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA. Sampah adalah tempat mengkarantinakan sampah atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah sehingga tidak mengganggu lingkungan.

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan,  manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.


1.      Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:
a.       Gangguan Kesehatan:
Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi dan dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus.
b.      Menurunnya kualitas lingkungan
c.        Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.
d.       Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA. Sampah adalah tempat mengkarantinakan sampah atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah sehingga tidak mengganggu lingkungan.
Sebelum kita membuat atau merencanakan membangun Tempat Pambuangan Akhir Sampah, terlebih dahulu harus dilakukan STUDY ANDAL karena suatu TPA Sampah sudah pasti akan menimbulkan dampak negatip. Dengan melalui STUDY ANDAL maka beberapa dampak negatip yang telah diprediksi akan timbul diusahakan dikelola sehingga tidak melampaui nilai ambang batas.


yang telah ditetukan oleh Pemerintah RI dalam Peraturan Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (AMDAL).
Bila melalui STUDY ANDAL tersebut lokasi terpilih tidak memenuhi syarat maka harus dicari lagi lokasi lain yang sesuai dengan SK_SNI mengenai TPA Sampah dan hasil dari STUDY ANDAL dampak negatip yang diprediksi akan timbul tersebut harus dikelola sehingga tidak mencemari lingkungan
Ada beberapa metoda atau cara penimbunan sampah yang Kita Kenal Seperti:
a.       Open Dumping
Cara ini cukup sederhana yaitu dengan membuang sampah pada suatu legokan atau cekungan tanpa mengunakan tanah sebagai penutup sampah, cara ini sudah tidak direkomendasi lagi oleh Pemerintah RI karena tidak memenuhi syarat teknis suatu TPA Sampah, Open dumping sangat potensial dalam mencemari lingkungan, baik itu dari pencemaran air tanah oleh Leachate (air sampah yang dapat menyerap kedalam tanah), lalat, bau serta binatang seperti tikus, kecoa, nyamuk dll.
b.      Control Landfill
Control landfill adalah TPA sampah yang dalam pemilihan lokasi maupun pengoperasiannya sudah mulai memperhatikan Syarat Teknis (SK-SNI) mengenai TPA sampah.
Sampah ditimbun dalam suatu TPA Sampah yang sebelumnya telah dipersiapkan secara teratur, dibuat barisan dan lapisan (SEL) setiap harinya dan dalam kurun waktu tertentu timbunan sampah tersebut diratakan dipadatakan oleh alat berat seperti Buldozer maupun Track Loader dan setelah rata dan padat timbunan sampah lalu ditutup oleh tanah, pada control landfill timbunan sampah tidak ditutup setiap hari, biasanya lima hari sekali atau seminggu sekali.
Secara umum control landfill akan lebih baik bila dibandingkan dengan open dumping dan sudah mulai dipakai diberbagai kota di Indonesia
c.        Sanitary Landfill
Sanitary landfill adalah sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah ditimbun di TPA sampah yang sudah disiapkan sebelumnya dan telah memenuhi syarat teknis, setelah ditimbun lalu dipadatkan dengan menggunakan alat berat seperti buldozer maupun track loader, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup setiap hari pada setiap akhir kegiatan. Hal ini dilakukan terus menerus secara berlapis-lapis sesuai rencana yang telah ditetapkan.
d.      Improved Sanitary Landfill
Improved Sanitary landfill merupakan pengembangan dari sistem sanitary landfill, dilengkapi dengan isntalasi perpipaan sehingga air sampah atau LEACHATE (dibaca :licit) dapat dialirkan dan ditampung untuk diolah sehingga tidak mecemari lingkungan, bila air sampah yang telah diolah tersebut akan dibuang keperairan umum, maka harus memenuhi peraturan yang telah ditentukan oleh Pemerintah RI. mengenai buangan air limbah.
Pada Improved Sanitary landfill juga dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan Gas yang dihasilkan oleh proses dekomposisi sampah di landfill
e.       . Semi Aerobic Sanitary Landfill
Sistem ini merupakan pengembangan dari teknik improved sanitary landfill, dimana usaha untuk mempercepat proses penguraian sampah oleh bakteri (dekomposisi sampah) dengan memompakan udara (Oksigen) kedalam timbunan sampah. Teknologi ini sangat mahal tetapi sangat aman terhadap lingkungan.

D.    LOKASI
Lokasi tempat kami malakukan observasi yaitu di Tempat Pembunagan Akhir Sampah atau TPA kota Gorontalo yang bertempat di desa Tanjung Kramat Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo. Observasi tersebut di lakukan pada hari selasa tanggal 29 Mei 2012 pada pukul 10.00 s/d selesai.

E.     PROSEDUR
Adapun prosedur yang di lakukan pada saat pengambilan data yaitu dengan cara sebagi berikut :
a)      Teknik observasi ( pengamatan) : teknik ini di lakukan untuk mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau kondisi lokasi yang di amati.
b)      Teknik interview ( wawancara) : teknik ini di lakukan untuk mendapatkan data primer maka menggunakan teknik wawancara . wawancara  yang pelaksanaanya di lakukan secara bebas dan menggunakan pertanyaan –pertanyaan terbuka yang di lakukan sacara porpusive dengan nara sumber atau responden yang dalam hal ini adalah masyarakat di sekitar kawasan tempat pembuagan akhir sampah.

Pada hari selasa, 29 Mei 2012 pukul 10.00 wita kami berkunjung ke desa Tanjung Kramat untuk melakukan observasi di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA . kami  ketempat tujuan dengan menggunakan mobil mikro yang berwrna biru. Sebelum kami melakukan observasi dan wawancara di lokasi tersebut terlebih dahulu kami berkunjung ke rumah kepala desa tersebut dengan tujuan untuk meminta izin melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar tamat pembuagan akhir dengan membawa surat rekomendasi dari jurusan dan di damping oleh asisten dosen dari mata kuliah pendidikan lingkungan hidup. Sebelum melakukan wawancara dengan warga  kami yang beranggotakan 9 orang di bagi oleh dosen pembimbing menjadi 3 kelompok dan seiap kelompok berjumlah 3 orang. Sebelum malakukan wawancara setiap kelompok memilih lokasi yang akan di wawancara. Saya bersama 2 orang teman lainnya yang sekelompok mulai melakukan wawancara kepada warga-warga di lingkungan 1, 2, 3, di desa tanjung kramat. Dengan menggunakan sistematika obervasi dari asiten dosen kami mulai melakukan wawancara dengan ketentuan 1 orang mahasiswa minimal 3 responden. Pada setiap warga yang kami wawancarai menyambut kami dengan baik . kami mewawancarai warga dengan cara berkunjung ke rumah mereka. Hal pertama yang kami lakukan pada saat wawancara yaitu setiap siswa berkenalan dengan warga yang kami kunjungi, pada saat wawancara kami menanyakan nama, umur, jumlah anggota keluarga dan pekerjaan. Setelah itu kami mulai mewancarai dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada warga yaitu sesuai dengan instrument pengamatan lapangan yang di berikan oleh asisten dosen. Setiap pertanyaan yang kami ajukan pada setiap warga semua kelompok sama dan hamper semua jawaban sama dari setiap warga yang kami wawancarai. Warga yang kami wawancarai menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan dengan bahasa baku yang belum begitu baik tapi kami sudah senang karna mereka sudah

bias menjawab pertanyaan yang kami ajukan. Pada saat melakukan wawancara 1 orang di antara kami melakukan kegaitan lain yaitu mengambil gambar ketika kami sedang malakukan wawancara kegiatan tersebut kami lakukan secara bergantian. Setelah melakukan wawancara dengan warga kami pun kembali berkumpul dengan taman-teman lain yang dari kelompok lain. Sembari menuggu mobil yang akan menemput kami berkonsultasi dengan asisten dosen tentang cara penyusunan laporan. Setelah menunggu cukup lama akhirnya mobil yang kami tumpangi datang. Setelah itu kami berkunjung ke tempat pembuangan akhir sampah yang sudah tidak di gunakan lagi karena tempat pembuangan sampah sudah pindah lokasi yaitu lebih jauh dari pemukiman warga. Sesampai di sana kami melihat kondisi TPA lama dan mengambil gambar dari lokasi tersebut. Kami hanya melakukan tinjauan lokasi di TPA lama karna TPA yang baru lokasinya yang susah di jangkau oleh kenderaan yang kami tumpangi. Setelah melakukan tinjauan likasi kamipun kembali kerumah masing-masing.
Setelah beberapa hari setelah kami melakukan observasi kelompok kami mengadakan pertemuan dengan asisten dosen dengan tujuan membahas tentang cara penyusunan laporan sebanyak 2 kali pertamuan. Bapak menjelaskan setiap poin yang terdapat di lembar instrument pengamatan lapangan serta memberikan contoh tentang laporan tersebut dengan tujuan agar kami mudah dalam menyelesaikan laporan tersebut.



F.      HASIL PENGAMATAN DAN WAWANCARA BERUPA DATA DAN DESKRIPSI LOKASI
a.       Hasil pengamatan dan wawancara berupa data

1)      Nama                           : Tino Mohamad
Umur                           : 48 Tahun
Pekerjaan                     : IRT
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat?
Jawab:
Warga terkena gatal-gatal, BAB, dan diare. Banyak lalat dan bau busuk.
v  Faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut?
Jawab:
TPA Sampah lama sangat berdampak buruk bagi warga.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Merasa tidak nyaman karena banyak lalat. Ketika ada tamu yang datang kerumah, saya sering merasa tidak nyaman karena bau busuk. Tahun berapa  TPA Sampah berpengaruh bagi warga.
Jawab:
                     Dulu tahun 2005 TPA sangat berdampak buruk bagi warga.
v  Apa tanggapan warga tentang TPA Sampah?
Jawab:
Tahun 2006 warga meminta pemerintah kota untuk memindahkan TPA dengan mengadakan demo. Warga membakar lokasi TPA.
v  Kapan TPA Sampah dipindahkan?
Jawab:
                     Tahun 2010 TPA di pindahkan.


2)      Nama                           : Ikbal
Umur                           : 26 Tahun
Pekerjaan                     : Staf honorer puskesmas
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat?
Jawab:
                          Warga sering terkena disentri, DBD, karena banyak nyamuk.
v  Faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut?
Jawab:
                          Ketika TPA belum dipindahkan
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Pada waktu TPA belum dipindahkan banyak warga yang terkena penyakit itu. Banyak pasien yang berkunjung ke puskesmas.
v  Apa yang dilakukan warga agar TPA Sampah tidak berpengaruh lagi?
Jawab:
Warga mengadakan demo dengan menutup lokasi TPA Sampah dan memblokir jalan untuk mobil-mobil pengangkut sampah. Pak Usan Bagou, dosen STIMIK yang merupakan salah satu yang mendukung pemindahan TPA Sampah, beliau yang mengusulkan ke Walikota untuk memindahkan TPA Sampah pada tahun 2008.
3)      Nama                           : Ikwan
Umur                           : 26 Tahun
Pekerjaan                     : Nelayan
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat?
Jawab:
                     Sakit kepala, sakit perut, gatal-gatal, banyak lalat, dan nyamuk.
v  Faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut?
Jawab:
Karena kelelahan mencari ikan dan pengaruh TPA Sampah lama.
v  Dimana tempat membuang sampah?
Jawab:
                     Kami membuang sampah pada tempat sampah atau dibakar.
v  Tanggapan bapak tentang sampah yang ada disekitar?
Jawab:
Sampah yang berserakan di laut sangat mengganggu para nelayan saat mencari ikan.
v  Apakah air laut sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari?
Jawab:
Jika tidak ada air PAM kami menggunakan air laut untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti sekarang ini, sudah 3 hari air disini mati jadi warga menggunakan air laut.
4)      Nama                            : Risna Rauf
Pekerjaan                      : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Hasil wawancara         :
v  Masalah – masalah lingkungan yang di hadapi masyarakat setempat ?
                     Jawab:
Menurut ibu Risna, lingkungan tempat dia tinggal yaitu di kelurahan tanjung kramat sangat bermasalah apalagi ketika musim hujan.
v  Faktor – faktor penyebab timbulnya masalah tersebut ?
Jawab:
Adapun faktor penyebab masalah lingkungan tempat ibu Risna tinggal yaitu adanya tempat pembuangan akhir sampah kota (TPA) di kelurahan tempat ibu Risna tinggal.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut ?
Jawab:
  TPA di kelurahan tanjung kramat sangat mengganggu kelangsungan hidup masyarakat yang tinggal di kelurahan tanjung kramat terutama sangat berdampak buruk bagi kesehatan ibu risna dan keluarganya. Karena sampah di TPA sangat menggangu pernafasan sehingga ibu risna sering mengalami penyakit Asma.
5)      Nama                           : Kartin Usman
Pekerjaan                     : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Hasil wawancara         :
v  Masalah – masalah lingkungan yang di hadapi masyarakat setempat ?
                     Jawab:
Lingkungan tempat ibu Kartin tinggal sangat bermasalah terutama keadaan lingkungannya tidak sehat.
v  Faktor – faktor penyebab terjadinya masalah lingkungan tersebut ?
                     Jawab:
Faktor penyebab terjad terjadinya lingkungan ibu Kartin tinggal tidak sehat yakni lokasinya sangat dekat dengan tempat pembuangan akhir sampah (TPA).
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadi masalah tersebut ?
                     Jawab:
Karena tempat ibu Kartin dan keluarganya tinggal sangat dekat dengan TPA maka berdampak buruk bagi mereka sekeluarga, anaknya sering menderita gatal – gatal, di sebabkan karena sampah – sampah yang ada di TPA.
6)      Nama                           : Asna Rauf
Pekerjaan                      : Tenaga Honorer
Hasil wawancara         :
v  Masalah – masalah lingkungan yang di hadapi masyarakat setempat ?
                     Jawab:
Ibu Asna merasa tidak segan menerima lingkungan tempat dia tinggal bersama keluarganya di buat TPA. Karena TPA sangat mengganggu terutama mengganggu kesehatan ibu Asna dan keluarganya.
v  Faktor – faktor penyebab terjadinya masalah lingkungan tersebut ?
                     Jawab:
Faktor penyebab lingkungan tempat ibu Asna tinggal bermasalah karena di sebabkan dengan di dirikan tempat pembuangan akhir sampah (TPA)
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadi masalah tersebut ?
                     Jawab:
Menurut ibu Asna, dampak didirikan TPA di kelurahan dia tinggal sangat mengganggu kelangsungan mereka sekeluarga, apalagi jika angin menghembus kea rah rumah mereka, tentu bau – bau busuk dari sampah sangat mengganggu pernafasan mereka.
7)      Nama                           : Ibu Hasna Nune
Umur                           : 45 tahun
Pekerjaan                     : IRT
Hasil wawancara         : 
v  Bagaimana masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Dengan adanya TPA sampah yang cukup dekat dengan lingkungan warga , maka mereka merasa sangat terganggu apalagi beberapa rumah warga berada di dataran tinggi jadi cukup dekat dengan TPA sampah, apalagi pada musim hujan bau dari sampah sangat tajam sampai ke rumah-rumah warga. Sehingga banyak yang menderita penyakit gatal-gatal.
v  Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya masalah tersebut ?
Jawab:
Faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah tersebut adalah banyak warga yang belum menyadari bahwa TPA lama sudah tidak dipakai lagi karena cukup dekat dengan tempat tinggal warga, jadi telah disediakan lagi TPA sampah yang baru berada jauh dari pemukiman warga
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadi masalah tersebut ?

Jawab:
Dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat yaitu banyak warga-warga yang menderita penyakit asma ( sesak napas), gatal-gatal akibat dari lalat yang menetap di makanan warga yang baru di masak, padahal lalat itu baru saja menghinggap di TPA sampah tadi.
8)      Nama                           : Bapak Iwan Pakaya
Umur                           : 49 tahun
Pekerjaan                     : Nelayan
Hasil wawancara         : 
v  Bagaimana masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Jawaban dari masing-masing warga pada umumnya sama, dimana semua warga merasa terganggu kesehatannya akibat TPA sampah yang berada dekat degan tempat tinggal mereka.
v  Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya masalah tersebut ?
Jawab:
Faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya sampah yaitu warga yang tidak tau menjaga kebersihan lingkungan.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadi masalah tersebut ?
Jawab :
Dampaknya tentu sama dengan penjelasan dari responden pertama berdampak bagi kesehatan warga.
9)      Nama                           : Bapak Yoten Lahay
Umur                           : 49 tahun
Pekerjaan                     : Sopir
Hasil wawancara         : 
v  Bagaimana masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Ada beberapa warga yang mengatakan karena TPA lama mengganggu kesehatan kami maka sampah-sampah rumah tangga banyak yang di buang di pantai khususnya warga yang tinggal di pesisir pantai.
v  Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya masalah tersebut ?
Jawab :
Faktor yang menjadi penyebab timbulnya masalah di kelurahan tanjung kramat yaitu sampah yang baunya sampai ke rumah-rumah warga yang banyak mengganggu aktivitas warga sehari-hari.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadi masalah tersebut ?
Jawab :
Dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat yaitu dengan adanya TPA lama cukup mengganggu aktifitas sehari-hari karena masyarakat sekitar TPA lama sangat terganggu dengan bau sampah.
10)  Nama                           : Ardin
Umur                           : 52 Tahun
Pekerjaan                     : Nelayan
Status                          : Sudah kawin
Jenis kelamin               : Laki-laki
Alamat                        : Kel. Tanjung keramat, Kec. Hulandalangi. RT RT. 2. RW. 2
Hasil wawancara         :
v  Menanyakan pada warga apakah ada dampak positif atau negatif dengan adanya tempat pembuangan sampah?
Jawab :
Menurut Bapak ardin yang pasti ada dampak negatifnya. seperti,penyakit demam berdarah dan malaria.
v  Dari tempat pembuangan sampah apakah ada timbul gejala penyakit yang di hadapi warga ?
Jawab :  
Ia,yang pertama gejala panas dingin.
v  Bagaimana cara menangani penyakit tersebut?
Jawab :
Cara menangani penyakit tersebut yaitu dinas kesehatan memberikan pengobatan,berbentuk obat-obatan.
11)  Nama                           : Yunus Mahmud
Umur                           : 56 Tahun
Pekerjaan                     : Nelayan
Status                          : Sudah kawin
Jenis kelamin               : Laki-laki
Alamat                                    : Kel. Tanjung keramat Kec. Hulandalangi.
  RT. 3 RW.5
Hasil wawancara         :
v  Dimana bapak membuang sampah apakah di tempat pembuangan          sampah atau ditempat yang lain?
                                      Jawab :
            menurut Bapak yunus biasanya bapak membuang samapah  di laut.
v  Apa ada, bantuan dari pemerintah untuk mengantisipasi tentang   penyakit yang di resahkan warga?
                      Jawab:
                      ia, ada dengan diberikan bantuan obat-obatan.
v  Apakah dengan obat-obatan penyakit tersebut bisa di atasi?
                     Jawab:
           ia,karena dengan obat-.obatan tersebut bias mengatasi gejala    penyakit.
12)  Nama                           : Nurmin pakaya
Umur                           : 41 Tahun
Pekerjaan                     : Ibu rumah tangga
Status                          : Sudah kawin
Jenis kelamin               : Perempuan
Alamat                        : Kel. Tanjung keramat Kec. Hulandalangi RT. 1         RW.2
Hasil wawancara         :
v  Apa ada cara lain dari dinas kesehatan selain memberikan obat pada warga?
Jawab:
menurut ibu nurmin pakaya ada.selain obat-obatan dinas kesehatan juga memberikan suntikan pada warga.
v  Pada musim-musim apa saja wabah penyakit datang?
Jawab:
                     pada musim hujan wabah penyakit datang.
v  Apakah dengan cara membakar sampah, bisa mengatasi penyakit  ( lalat  dan nyamuk)?
Jawab:
tidak.karena, tidak semua sampah tersebut terbakar karena sebagian sampah masih basah.
13)  Nama                           : Hadijah Mahmud
Umur                           : 40 Tahun
Pekerjaan                     : Ibu rumah tangga
Status                          : Sudah kawin
Jenis kelamin               : Perempuan
Alamat            : Kel. Tanjung keramat Kec. Hulandalangi RT. 4 RW.2
Hasil wawancara         :
v  Bagaimana cara ibu untuk mengatasi supaya lalat dan nyamuk tidak berkeliaran di sekitar rumah ibu?
Jawab:
menurut hadijah mahmud cara mengatasi supaya lalat dan    nyamuk tidak berkeliaran,dilakukan dengan cara di semprot.
v  Apakah dari dinas kesehatan memberikan obat abate untuk di taruh    di dalam air agar penyakit tidak masuk ke dalam air?
Jawab:
                     ia,agar kami tidak terkena wabah penyakit.
v  Berapa kali  dinas kesehatan mendatangi kel.tanjung keramat ini?
Jawab:
                     dinas kehatan mendatangi kel.tanjung keramat rutin setiap bulan
14)  Nama                           : Mohamad ilahude
Umur                           : 49 Tahun
Pekerjaan                     : Nelayan
Status                          : Sudah kawin
Jenis kelamin               : laki-laki
Alamat                        : Kel. Tanjung keramat Kec. Hulandalangi RT.1 RW.3
Hasil wawancara         :
v  Apakah dari warga setempat ada yang mengajukan agar tempat  pembuangan sampah di pindahkan?
Jawab:
menurut bapak mohamad ilahude,ia dari warga kami pernah mengajukan agar tempat pembuangan samapah akhir ini dipindahkan tapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari pemerintah.
v  Pada tahun berapa tempat pembuangan sampah kedua didirikan ?
Jawab:
tempat pembuangan sampah akhir yang kedua didirikan pada tahun 2010.
v  Mengapa di buat 2 tempat pembuangan sampah?
Jawab:
karena,tempat pembuangan sampah akhir yang pertama sudah penuh, maka dibuat yang baru.
15)  Nama                           : Jufri
Umur                           : 45 tahun
Pekerjaan                     : Nelayan
Hasil wawancara         : 
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Pak jufri mengatakan bahwa masalah lingkungan yang di hadapi oleh masayarakat tentang TPA sampah didesa tanjung keramat yaitu sampah sangat berpengaruh pada masyarakat yang ada di sekitar, bahkan pada musim angin sampah berserakan  dan banyak lalat beterbangan.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut pak jufri penyebab timbulnya sampah tersebut berawal dari sampah yang sudah berserakan dimana-mana, tetapi pak jufri mengakui bahwa sampah yang sudah menumpuk akibat dari ulah masyarakat yang ada didesa tersebut.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut pak jufri dampak bagi masyarakat sangat berpengaruh bagi masyarakat yang ada di sekitar. Dikarenakan adanya sampah yang berserakan. oleh karena itu, sangat berpengaruh bagi kesehatan masyarakat tersebut. dimana, masyarakat yang ada di desa itu, mengalami penyakit gatal-gatal, diare, dan demam berdarah.
16)  Nama                           : Rosmiaty Mustapa
Umur                           : 42 tahun
Pekerjaan                     : IRT
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu rosmiaty, masalah lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, dimana pada musim hujan biasanya banyak lalat dan nyamuk yang bertebaran dimana-mana.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu rosmiaty, factor penyebab timbulnya dilingkungan masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, yaitu sebagian besar masyarakat yang ada di desa itu, mengalami gangguan kesehatan. Smua itu, di pengaruhi oleh sampah. Karena, TPA sangat jauh dengan pemukiman masyarakat.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Merurut ibu rosmiaty, dampak bagi kelangsungan masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, berdampak sekali dikarenakan, dengan adanya sampah yang berserakan, tetapi di lingkungan ibu rosmiaty, sampah tersebut dibuang dan langsung di bakar. Karena, jarak TPA dari rumah ibu rosmiaty sangat jauh.
17)  Nama                           : Meylan
Umur                           :  26 tahun
Pekerjaan                     : IRT
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu meylan, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu akibat dari sampah mereka mengalami, penyakit. diantaranya, gatal-gatal, tetapi penyakit itu, timbul pada musimnya. Misalnya, pada musim angin timur, dimana banyak lalat yang berterbangan dimana-mana dan itu sangat berpengaruh pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu meylan, factor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, akibat dari sampah, tetapi di lingkungan tempat ibu meylan tinggal, tidak terlalu berpengaruh, karena jarak antara TPA dengan ibu meylan sangat jauh.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu meylan, sampah tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat yang
ada di desa tanjung keramat khususnya yang ada di lingkungan sekitar ibu meylan. Dampaknya tidak terlalu besar, hanya saja terjadi di musim angin, misalnya, pada musim angin timur, banyak lalat yang berterbangan di sekitar lingkungan masyarakat tersebut.
18)  Nama                           : Ibu Rohana Karim
Umur                           : 43 tahun
Pekerjaan                     : IRT
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu rohana, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu akibat dari sampah mereka mengalami penyakit. Hal ini disebabkan oleh TPA sampah lama yang masih digunakan oleh penduduk sekitar tanjung kramat.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu rohana, faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, akibat dari sampah, apalagi saat musim hujan banyak lalat dan kecoa yang berasal dari TPA lama menghinggapi makanan warga.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu rohana, tentunya sampah sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup warga sekitar tanjung kramat, karena bau sampah ini sampai ke rumah-rumah warga apalagi tempat tinggal ibu rohana berada di dataran tinggi jadi tiak terlalu jauh dengan lokasi TPA lama.
19)  Nama                           : Bapak Darton Layima
Umur                           : 47 tahun
Pekerjaan                     : Nelayan
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut bapak darton, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu sangat memprihatinkan, ujung-ujungnya sampah yang menjadi masalahnya. Sunggu sangat mengganggu kondisi lungkungan maupun kesehatan warga.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut bapak darton, faktor penyebab timbulnya masalah sampah ini berasal dari masih banyak sopir-sopir pengangkut sampah yang masi membuang sampah di lokasi TPA lama, padahal TPA lama sudah dipindahkan ke TPA baru yang jauh dari pemukiman warga kelurahan tanjung kramat.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut bapak darton, akibat dari pembuang sampah di TPA lama ini, mengakibatkan banyak warga yang menderita penyakit gatal-gatal, diare .
20)  Nama                           : Ibu Since Polawantu
Umur                           : 36 tahun
Pekerjaan                     : IRT
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu since, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu akibat dari sampah mereka mengalami, penyakit. Apalagi ketika musim hujan banyak lalat yang menghinggap di makanan warga.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu since, faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, akibat dari sampah, tetapi di lingkungan tempat ibu since tinggal, tidak terlalu berpengaruh, karena jarak antara TPA dengan ibu since cukup jauh.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu since, sampah tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat khususnya yang ada di lingkungan sekitar ibu since. Dampaknya tidak terlalu besar, hanya saja terjadi di musim angin, misalnya, pada musim angin timur, banyak lalat yang berterbangan di sekitar lingkungan masyarakat tersebut. Dan ketika musim hujan baunya cukup sampai ke pemukiman sekitar inu since.

21)  Nama                           : Bapak Karim Halisu
Umur                           : 39 tahun
Pekerjaan                     :  Sopir
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut bapak karim, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu akibat dari sampah mereka mengalami, penyakit. diantaranya, gatal-gatal, tetapi penyakit itu, timbul pada musimnya hujan dan angin.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut bapak karim, faktor penyebab timbulnya pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, akibat dari sampah, yang sering ditumpuk pada satu tempat dan tidak ada kesadaran dari masing-masing untuk membersihkannya.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut bapak karim dampaknya bagi kelangsungan hidup warga tanjung kramat sangat mengganggu, hal  ini perlu penanganan serius dari pihak pemerintah dan masyarakat setempat, agar wabah penyakit tidak menyerang warga lagi.
22)  Nama                           : Ibu Nita igirisa
Umur                           : 36 tahun
Pekerjaan                     : Tenaga honorer di SD
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu nita, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, khususnya di sekitar tempat tinggal ibu nita tidak terlalu mengganggu, karena TPA jauh dari pemukiman tempat tinggalnya.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu nita, faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, akibat dari sampah, tetapi di lingkungan tempat ibu nita tinggal, tidak terlalu berpengaruh, karena jarak antara TPA dengan ibu nita sangat jauh.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu nita, sampah tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat khususnya yang ada di lingkungan sekitar ibu meylan. Dampaknya tidak terlalu besar, hanya saja terjadi di musim angin, misalnya, pada musim angin timur, banyak lalat yang berterbangan di sekitar lingkungan masyarakat tersebut.
23)  Nama                           : Ibu neneng Hastuti
Umur                           : 28 tahun
Pekerjaan                     :  usaha kue
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu neneng, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu sudah tidak asing lagi, sampah adalah masalah utama, yang akibatnya diraskan juga oleh warga sekitar tanjung kramat. Misalnya banyak warga yang menderita penyakit diare,gatal-gatal.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu neneng, faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, akibat dari sampah, yang tidak ada pemisahan antara sampah organik dan anorganik.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu neneng, dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan diare. Akibat bau sampah yang sampai di lokasi warga, dan ketika musim angin dan hujan sampah ini sangat menyengat baunya.
24)  Nama                           : Ibu yanti ibrahim
Umur                           : 38 tahun
Pekerjaan                     :  IRT
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu yanti, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu sudah tidak asing lagi, sampah adalah masalah utama, yang akibatnya diraskan juga oleh warga sekitar tanjung kramat. Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu yanti, faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, akibat dari sampah dan tempat pembuangan sampah yang tidak mendapat perhatian dari warga sekitar.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu yanti, dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan diare. Akibat bau sampah yang sampai di lokasi warga, dan ketika musim angin dan hujan sampah ini sangat menyengat baunya.
v  Nama                           : Bapak Nani Rauf
Umur                           : 46 tahun
Pekerjaan                     :  Nelayan
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut bapak nani masalah lingkungan yang dihadapi warga kelurahan tanjung kramat cukup terganggu denga adanya TPA sampah yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Karena tidak adanya kesadaran dari semua warga dalam menangani masalah sampah ini.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan diare. Akibat bau sampah yang sampai di lokasi warga, dan ketika musim angin dan hujan sampah ini sangat menyengat baunya.
25)  Nama                           : Ibu titi mako
Umur                           : 35 tahun
Pekerjaan                     :  pedagang
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu titi, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu sudah tidak asing lagi, sampah adalah masalah utama, yang akibatnya diraskan juga oleh warga sekitar tanjung kramat..
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu titi, faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, akibat dari sampah, yang hanya dibuang pada satu tempat.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu titi, dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan diare. Akibat bau sampah yang sampai di lokasi warga, dan ketika musim angin dan hujan sampah ini sangat menyengat baunya.
26)  Nama                           : Ibu yane walangadi
Umur                           : 32 tahun
Pekerjaan                     :  honorer di SD
Hasil wawancara         :
v  Masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu yane, masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu cukup terganggu dengan adanya sampah.
v  Faktor- faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu yane, faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, akibat dari sampah, yang baunya apalagi saat musim hujan.
v  Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu yane, dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan diare.
b.      Deskripsi Lokasi
Tanjung Kramat merupakan desa yang kami kunjungi pada hari selasa, 29 Mei 2012 yang terletak di kelurahan Tanjung Kramat Kecamatan Hulontalangi Kabupaten Gorontalo. Tanjung Kramat merupakan salah satu desa yang paling dekat dengan lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah Gorontalo. Tanjung Kramat merupakan desa yang berada di sudut kota gorontalo yang letaknya berada di pesisir pantai yang pemandangannya sangat indah serta hamparan laut biru dan bukit-bukit tinggi yang bias memanjakan mata yang melihatnya. Aroma laut dan udara yang masih alami serta warga-warga yang sangat ramah menambah indahnya pesona desa tanjung kramat.
Pemandangan sepanjang perjalanan menuju desa tanjung kramat sangatlah indah. Di kelilingi pohon-pohon besar dan pemandangan laut yang dapat di lihat sepanjang perjalanan.
Desa ini di bagi menjadi 3 bagian, yaitu lingkungan 1. Lingkungan 2, dan lingkungan 3. Lingkungan 1 dan 3 berada di atas bukit dan lingkungan 2 berada dekat dengan pesisir pantai. Keindahan alam yang terdapat di desa tanjung kramat belum di manfaatkan dan di jaga oleh oleh warga sekitar. Di lingkungan 2, warga tampaknya tidak mau tau dengan kesehatan lingkungan di sekitar rumah mereka. Mereka membuang sampah tidak pada tempatnya tetapi membuang sampah di tepi laut. Berbeda dengan warga di lingkungan 1 dan 3 lingkungan di sekitar rumah mereka lebih bersih dan tertata.
G.    PEMBAHASAN
Pendidikan lingkungan Hidup (environmental education – EE) adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru [UN - Tbilisi, Georgia - USSR (1977) dalam Unesco, (1978)].
Masalah kesehatan lingkungan baik itu penyediaan air bersih,pembuangan sampah dan kotoran manusia merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang kerap terjadi di berbagai daerah. Penyediaan sarana kesehatan lingkungan terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Jenis-jenis sampah Berdasarkan sifatnya
Sampah organic dapat diurai (degradable). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun
 Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable) Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral danminyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Jenis-jenis sampah Berdasarkan bentuknya
a.       . Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya..
b.       Sampah Cair
Sampah cair ada dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.



Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
1.      mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat: Pemanfaatan sampah), atau
2.       mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata. Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan composting sampah organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat direduksi hingga mencapai 25%. 2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
Tempat Pembuangan Sampah Akhir. Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda. Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.
H.    KESIMPULAN

Pengertian lingkungan dalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan biasa di bedakan menjadi 2, yaitu lingkungan biotik dan abiotik. 
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan,  manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Sebagian besar warga tanjung kramat bekerja sebagai nelayan. Oleh karena itu, laut sangat berpengaruh besar bagi kelangsungan hidup warga. Laut di gunakan sebagai pemenuhan kebutuhan dan sebagai sumber penghasilan bagi warga tanjung kramat. Pencemaran laut akan sangat berpengaruh bagi para nelayan, karena sampah-sampah yang berserahkan akan mempersulit para nelayan dalam mangakap ikan.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran tersebut warga seharusnya membiasakan membuang sampah pada tempatnya dan sampah-sampah yang telah menumpuk di buang ke tempat pembuangan sampah akhir atau TPA. Sampah yang ada di seberang desa tanjung kramat. Agar keindahan alam yang terdapat di desa tanjung kramat tetap terjaga kelestariannya.


DAFTAR PUSTAKA
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaran-lingkungan-upaya.html
http://www.alpensteel.com/article/56-110-energi-sampah--pltsa/2579--sampah-di-tempat-pembuanganhttp://www.alpensteel.com/article/56-110-energi-sampah--pltsa/2579--sampah-di-tempat-pembuangan-akhir-tpa.html
-akhir-tpa.htm