A.
TOPIK
KESEHATAN
LINGKUNGAN
B.
TUJUAN
Adapun
tujuan yang di maksud adalah untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan
lingkungan hidup yang terjadi di kawasan tempat pembuangan akhir sampah kota
gorontalo, serta mencari upaya pemecahannya dengan prinsip pembangunan yang
berkelanjutan.
C.
TEORI DASAR.
Pengertian
lingkungan dalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
biasa di bedakan menjadi 2, yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Persoalan
lingkungan hidup merupakan persoalan yang bersifat sistemik, kompleks, serta
memiliki cakupan yang luas. Oleh sebab itu, materi atau isu yang diangkat dalam
penyelenggaraan kegiatan pendidikan lingkungan hidup juga sangat beragam.
Sesuai dengan kesepakatan nasional tentang Pembangunan Berkelanjutan yang
ditetapkan dalam Indonesian Summit on Sustainable Development (ISSD) di
Yogyakarta pada tanggal 21 Januari 2004, telah ditetapkan 3 (tiga) pilar
pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Kehidupan
manusia tidak bisa di pisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun
lingkungan social. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. kita
makan minum menjaga kesehatan semuannya memerlukan lingkungan.
Adapun
berdasarkan UU No.23 tahun 1997 lingkungan hidup adalah kesuan ruang dengan
semua benda dan kesatuan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunnya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejashteraan manusia serta
mahluk hidup lainnya.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Demikian pengertian lingkungan
hidup sebagaimana dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Tempat Pembuangan
Akhir Sampah atau TPA. Sampah adalah tempat mengkarantinakan sampah atau
menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah sehingga tidak mengganggu
lingkungan.
Sampah merupakan
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah,
yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap
fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang
disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi
biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah
besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah),
misalnya pertambangan, manufaktur, dan
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
1. Adapun
dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik
adalah sebagai berikut:
a. Gangguan
Kesehatan:
Timbulan sampah dapat menjadi tempat
pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi dan dapat menimbulkan
penyakit yang terkait dengan tikus.
b. Menurunnya
kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.
d. Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.
Tempat
Pembuangan Akhir Sampah atau TPA. Sampah adalah tempat mengkarantinakan sampah
atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah sehingga tidak mengganggu
lingkungan.
Sebelum kita membuat atau merencanakan membangun Tempat Pambuangan Akhir Sampah, terlebih dahulu harus dilakukan STUDY ANDAL karena suatu TPA Sampah sudah pasti akan menimbulkan dampak negatip. Dengan melalui STUDY ANDAL maka beberapa dampak negatip yang telah diprediksi akan timbul diusahakan dikelola sehingga tidak melampaui nilai ambang batas.
Sebelum kita membuat atau merencanakan membangun Tempat Pambuangan Akhir Sampah, terlebih dahulu harus dilakukan STUDY ANDAL karena suatu TPA Sampah sudah pasti akan menimbulkan dampak negatip. Dengan melalui STUDY ANDAL maka beberapa dampak negatip yang telah diprediksi akan timbul diusahakan dikelola sehingga tidak melampaui nilai ambang batas.
yang
telah ditetukan oleh Pemerintah RI dalam Peraturan Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (AMDAL).
Bila
melalui STUDY ANDAL tersebut lokasi terpilih tidak memenuhi syarat maka harus
dicari lagi lokasi lain yang sesuai dengan SK_SNI mengenai TPA Sampah dan hasil
dari STUDY ANDAL dampak negatip yang diprediksi akan timbul tersebut harus
dikelola sehingga tidak mencemari lingkungan
Ada
beberapa metoda atau cara penimbunan sampah yang Kita Kenal Seperti:
a. Open
Dumping
Cara
ini cukup sederhana yaitu dengan membuang sampah pada suatu legokan atau
cekungan tanpa mengunakan tanah sebagai penutup sampah, cara ini sudah tidak
direkomendasi lagi oleh Pemerintah RI karena tidak memenuhi syarat teknis suatu
TPA Sampah, Open dumping sangat potensial dalam mencemari lingkungan, baik itu
dari pencemaran air tanah oleh Leachate (air sampah yang dapat menyerap kedalam
tanah), lalat, bau serta binatang seperti tikus, kecoa, nyamuk dll.
b. Control
Landfill
Control
landfill adalah TPA sampah yang dalam pemilihan lokasi maupun pengoperasiannya
sudah mulai memperhatikan Syarat Teknis (SK-SNI) mengenai TPA sampah.
Sampah ditimbun dalam suatu TPA Sampah yang sebelumnya telah dipersiapkan secara teratur, dibuat barisan dan lapisan (SEL) setiap harinya dan dalam kurun waktu tertentu timbunan sampah tersebut diratakan dipadatakan oleh alat berat seperti Buldozer maupun Track Loader dan setelah rata dan padat timbunan sampah lalu ditutup oleh tanah, pada control landfill timbunan sampah tidak ditutup setiap hari, biasanya lima hari sekali atau seminggu sekali.
Secara umum control landfill akan lebih baik bila dibandingkan dengan open dumping dan sudah mulai dipakai diberbagai kota di Indonesia
Sampah ditimbun dalam suatu TPA Sampah yang sebelumnya telah dipersiapkan secara teratur, dibuat barisan dan lapisan (SEL) setiap harinya dan dalam kurun waktu tertentu timbunan sampah tersebut diratakan dipadatakan oleh alat berat seperti Buldozer maupun Track Loader dan setelah rata dan padat timbunan sampah lalu ditutup oleh tanah, pada control landfill timbunan sampah tidak ditutup setiap hari, biasanya lima hari sekali atau seminggu sekali.
Secara umum control landfill akan lebih baik bila dibandingkan dengan open dumping dan sudah mulai dipakai diberbagai kota di Indonesia
c. Sanitary Landfill
Sanitary
landfill adalah sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara
sampah ditimbun di TPA sampah yang sudah disiapkan sebelumnya dan telah
memenuhi syarat teknis, setelah ditimbun lalu dipadatkan dengan menggunakan
alat berat seperti buldozer maupun track loader, kemudian ditutup dengan tanah
sebagai lapisan penutup setiap hari pada setiap akhir kegiatan. Hal ini
dilakukan terus menerus secara berlapis-lapis sesuai rencana yang telah
ditetapkan.
d. Improved
Sanitary Landfill
Improved
Sanitary landfill merupakan pengembangan dari sistem sanitary landfill,
dilengkapi dengan isntalasi perpipaan sehingga air sampah atau LEACHATE (dibaca
:licit) dapat dialirkan dan ditampung untuk diolah sehingga tidak mecemari
lingkungan, bila air sampah yang telah diolah tersebut akan dibuang keperairan
umum, maka harus memenuhi peraturan yang telah ditentukan oleh Pemerintah RI.
mengenai buangan air limbah.
Pada Improved Sanitary landfill juga dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan Gas yang dihasilkan oleh proses dekomposisi sampah di landfill
Pada Improved Sanitary landfill juga dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan Gas yang dihasilkan oleh proses dekomposisi sampah di landfill
e. . Semi
Aerobic Sanitary Landfill
Sistem
ini merupakan pengembangan dari teknik improved sanitary landfill, dimana usaha
untuk mempercepat proses penguraian sampah oleh bakteri (dekomposisi sampah)
dengan memompakan udara (Oksigen) kedalam timbunan sampah. Teknologi ini sangat
mahal tetapi sangat aman terhadap lingkungan.
D.
LOKASI
Lokasi
tempat kami malakukan observasi yaitu di Tempat Pembunagan Akhir Sampah atau
TPA kota Gorontalo yang bertempat di desa Tanjung Kramat Kecamatan Hulontalangi
Kota Gorontalo. Observasi tersebut di lakukan pada hari selasa tanggal 29 Mei
2012 pada pukul 10.00 s/d selesai.
E.
PROSEDUR
Adapun
prosedur yang di lakukan pada saat pengambilan data yaitu dengan cara sebagi
berikut :
a) Teknik
observasi ( pengamatan) : teknik ini di lakukan untuk mendapatkan hasil
deskripsi secara umum mengenai keadaan atau kondisi lokasi yang di amati.
b) Teknik
interview ( wawancara) : teknik ini di lakukan untuk mendapatkan data primer
maka menggunakan teknik wawancara . wawancara
yang pelaksanaanya di lakukan secara bebas dan menggunakan pertanyaan
–pertanyaan terbuka yang di lakukan sacara porpusive dengan nara sumber atau
responden yang dalam hal ini adalah masyarakat di sekitar kawasan tempat
pembuagan akhir sampah.
Pada hari selasa, 29 Mei 2012 pukul
10.00 wita kami berkunjung ke desa Tanjung Kramat untuk melakukan observasi di
Tempat Pembuangan Akhir atau TPA . kami
ketempat tujuan dengan menggunakan mobil mikro yang berwrna biru.
Sebelum kami melakukan observasi dan wawancara di lokasi tersebut terlebih
dahulu kami berkunjung ke rumah kepala desa tersebut dengan tujuan untuk
meminta izin melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar tamat pembuagan
akhir dengan membawa surat rekomendasi dari jurusan dan di damping oleh asisten
dosen dari mata kuliah pendidikan lingkungan hidup. Sebelum melakukan wawancara
dengan warga kami yang beranggotakan 9
orang di bagi oleh dosen pembimbing menjadi 3 kelompok dan seiap kelompok
berjumlah 3 orang. Sebelum malakukan wawancara setiap kelompok memilih lokasi
yang akan di wawancara. Saya bersama 2 orang teman lainnya yang sekelompok
mulai melakukan wawancara kepada warga-warga di lingkungan 1, 2, 3, di desa
tanjung kramat. Dengan menggunakan sistematika obervasi dari asiten dosen kami
mulai melakukan wawancara dengan ketentuan 1 orang mahasiswa minimal 3
responden. Pada setiap warga yang kami wawancarai menyambut kami dengan baik .
kami mewawancarai warga dengan cara berkunjung ke rumah mereka. Hal pertama
yang kami lakukan pada saat wawancara yaitu setiap siswa berkenalan dengan
warga yang kami kunjungi, pada saat wawancara kami menanyakan nama, umur,
jumlah anggota keluarga dan pekerjaan. Setelah itu kami mulai mewancarai dan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada warga yaitu sesuai dengan instrument
pengamatan lapangan yang di berikan oleh asisten dosen. Setiap pertanyaan yang
kami ajukan pada setiap warga semua kelompok sama dan hamper semua jawaban sama
dari setiap warga yang kami wawancarai. Warga yang kami wawancarai menjawab setiap
pertanyaan yang kami ajukan dengan bahasa baku yang belum begitu baik tapi kami
sudah senang karna mereka sudah
bias
menjawab pertanyaan yang kami ajukan. Pada saat melakukan wawancara 1 orang di
antara kami melakukan kegaitan lain yaitu mengambil gambar ketika kami sedang
malakukan wawancara kegiatan tersebut kami lakukan secara bergantian. Setelah
melakukan wawancara dengan warga kami pun kembali berkumpul dengan taman-teman
lain yang dari kelompok lain. Sembari menuggu mobil yang akan menemput kami berkonsultasi
dengan asisten dosen tentang cara penyusunan laporan. Setelah menunggu cukup
lama akhirnya mobil yang kami tumpangi datang. Setelah itu kami berkunjung ke
tempat pembuangan akhir sampah yang sudah tidak di gunakan lagi karena tempat
pembuangan sampah sudah pindah lokasi yaitu lebih jauh dari pemukiman warga.
Sesampai di sana kami melihat kondisi TPA lama dan mengambil gambar dari lokasi
tersebut. Kami hanya melakukan tinjauan lokasi di TPA lama karna TPA yang baru
lokasinya yang susah di jangkau oleh kenderaan yang kami tumpangi. Setelah
melakukan tinjauan likasi kamipun kembali kerumah masing-masing.
Setelah
beberapa hari setelah kami melakukan observasi kelompok kami mengadakan
pertemuan dengan asisten dosen dengan tujuan membahas tentang cara penyusunan
laporan sebanyak 2 kali pertamuan. Bapak menjelaskan setiap poin yang terdapat
di lembar instrument pengamatan lapangan serta memberikan contoh tentang
laporan tersebut dengan tujuan agar kami mudah dalam menyelesaikan laporan
tersebut.
F. HASIL
PENGAMATAN DAN WAWANCARA BERUPA DATA DAN DESKRIPSI LOKASI
a. Hasil
pengamatan dan wawancara berupa data
1) Nama : Tino Mohamad
Umur : 48 Tahun
Pekerjaan : IRT
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat?
Jawab:
Warga
terkena gatal-gatal, BAB, dan diare. Banyak lalat dan bau busuk.
v Faktor-faktor
penyebab timbulnya masalah tersebut?
Jawab:
TPA
Sampah lama sangat berdampak buruk bagi warga.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya masalah
tersebut?
Jawab:
Merasa tidak nyaman
karena banyak lalat. Ketika ada tamu yang datang kerumah, saya sering merasa
tidak nyaman karena bau busuk. Tahun berapa
TPA Sampah berpengaruh bagi warga.
Jawab:
Dulu tahun 2005 TPA sangat berdampak buruk bagi
warga.
v Apa
tanggapan warga tentang TPA Sampah?
Jawab:
Tahun 2006 warga
meminta pemerintah kota untuk memindahkan TPA dengan mengadakan demo. Warga
membakar lokasi TPA.
v Kapan
TPA Sampah dipindahkan?
Jawab:
Tahun 2010 TPA di pindahkan.
2) Nama : Ikbal
Umur : 26 Tahun
Pekerjaan : Staf honorer puskesmas
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat?
Jawab:
Warga sering terkena
disentri, DBD, karena banyak nyamuk.
v Faktor-faktor
penyebab timbulnya masalah tersebut?
Jawab:
Ketika TPA belum
dipindahkan
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Pada waktu TPA belum
dipindahkan banyak warga yang terkena penyakit itu. Banyak pasien yang
berkunjung ke puskesmas.
v Apa
yang dilakukan warga agar TPA Sampah tidak berpengaruh lagi?
Jawab:
Warga mengadakan demo
dengan menutup lokasi TPA Sampah dan memblokir jalan untuk mobil-mobil
pengangkut sampah. Pak Usan Bagou, dosen STIMIK yang merupakan salah satu yang
mendukung pemindahan TPA Sampah, beliau yang mengusulkan ke Walikota untuk
memindahkan TPA Sampah pada tahun 2008.
3) Nama : Ikwan
Umur : 26 Tahun
Pekerjaan : Nelayan
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat?
Jawab:
Sakit kepala, sakit perut,
gatal-gatal, banyak lalat, dan nyamuk.
v Faktor-faktor
penyebab timbulnya masalah tersebut?
Jawab:
Karena kelelahan
mencari ikan dan pengaruh TPA Sampah lama.
v Dimana
tempat membuang sampah?
Jawab:
Kami membuang sampah pada tempat sampah atau
dibakar.
v Tanggapan
bapak tentang sampah yang ada disekitar?
Jawab:
Sampah yang berserakan
di laut sangat mengganggu para nelayan saat mencari ikan.
v Apakah
air laut sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari?
Jawab:
Jika tidak ada air PAM
kami menggunakan air laut untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti sekarang ini,
sudah 3 hari air disini mati jadi warga menggunakan air laut.
4) Nama
: Risna Rauf
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga (IRT)
Hasil
wawancara :
v
Masalah – masalah lingkungan yang di
hadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Menurut ibu Risna,
lingkungan tempat dia tinggal yaitu di kelurahan tanjung kramat sangat
bermasalah apalagi ketika musim hujan.
v Faktor
– faktor penyebab timbulnya masalah tersebut ?
Jawab:
Adapun
faktor penyebab masalah lingkungan tempat ibu Risna tinggal yaitu adanya tempat
pembuangan akhir sampah kota (TPA) di kelurahan tempat ibu Risna tinggal.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut ?
Jawab:
TPA di kelurahan tanjung kramat sangat
mengganggu kelangsungan hidup masyarakat yang tinggal di kelurahan tanjung
kramat terutama sangat berdampak buruk bagi kesehatan ibu risna dan
keluarganya. Karena sampah di TPA sangat menggangu pernafasan sehingga ibu
risna sering mengalami penyakit Asma.
5) Nama : Kartin Usman
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
(IRT)
Hasil
wawancara :
v
Masalah – masalah lingkungan yang di
hadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Lingkungan
tempat ibu Kartin tinggal sangat bermasalah terutama keadaan lingkungannya
tidak sehat.
v
Faktor – faktor penyebab terjadinya
masalah lingkungan tersebut ?
Jawab:
Faktor
penyebab terjad terjadinya lingkungan ibu Kartin tinggal tidak sehat yakni
lokasinya sangat dekat dengan tempat pembuangan akhir sampah (TPA).
v
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan
hidup masyarakat setempat setelah terjadi masalah tersebut ?
Jawab:
Karena
tempat ibu Kartin dan keluarganya tinggal sangat dekat dengan TPA maka
berdampak buruk bagi mereka sekeluarga, anaknya sering menderita gatal – gatal,
di sebabkan karena sampah – sampah yang ada di TPA.
6) Nama :
Asna Rauf
Pekerjaan
: Tenaga Honorer
Hasil wawancara :
v
Masalah – masalah lingkungan yang di
hadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Ibu
Asna merasa tidak segan menerima lingkungan tempat dia tinggal bersama
keluarganya di buat TPA. Karena TPA sangat mengganggu terutama mengganggu
kesehatan ibu Asna dan keluarganya.
v Faktor
– faktor penyebab terjadinya masalah lingkungan tersebut ?
Jawab:
Faktor
penyebab lingkungan tempat ibu Asna tinggal bermasalah karena di sebabkan
dengan di dirikan tempat pembuangan akhir sampah (TPA)
v
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan
hidup masyarakat setempat setelah terjadi masalah tersebut ?
Jawab:
Menurut
ibu Asna, dampak didirikan TPA di kelurahan dia tinggal sangat mengganggu
kelangsungan mereka sekeluarga, apalagi jika angin menghembus kea rah rumah
mereka, tentu bau – bau busuk dari sampah sangat mengganggu pernafasan mereka.
7) Nama
: Ibu Hasna Nune
Umur
: 45 tahun
Pekerjaan : IRT
Hasil
wawancara :
v Bagaimana
masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Dengan adanya TPA
sampah yang cukup dekat dengan lingkungan warga , maka mereka merasa sangat
terganggu apalagi beberapa rumah warga berada di dataran tinggi jadi cukup
dekat dengan TPA sampah, apalagi pada musim hujan bau dari sampah sangat tajam
sampai ke rumah-rumah warga. Sehingga banyak yang menderita penyakit
gatal-gatal.
v Faktor-faktor
apa saja yang menjadi penyebab timbulnya masalah tersebut ?
Jawab:
Faktor-faktor yang
menjadi penyebab masalah tersebut adalah banyak warga yang belum menyadari
bahwa TPA lama sudah tidak dipakai lagi karena cukup dekat dengan tempat
tinggal warga, jadi telah disediakan lagi TPA sampah yang baru berada jauh dari
pemukiman warga
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadi masalah
tersebut ?
Jawab:
Dampaknya bagi
kelangsungan hidup masyarakat setempat yaitu banyak warga-warga yang menderita
penyakit asma ( sesak napas), gatal-gatal akibat dari lalat yang menetap di
makanan warga yang baru di masak, padahal lalat itu baru saja menghinggap di TPA
sampah tadi.
8) Nama
: Bapak Iwan
Pakaya
Umur
: 49 tahun
Pekerjaan : Nelayan
Hasil
wawancara :
v Bagaimana
masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Jawaban
dari masing-masing warga pada umumnya sama, dimana semua warga merasa terganggu
kesehatannya akibat TPA sampah yang berada dekat degan tempat tinggal mereka.
v Faktor-faktor
apa saja yang menjadi penyebab timbulnya masalah tersebut ?
Jawab:
Faktor-faktor yang
menjadi penyebab timbulnya sampah yaitu warga yang tidak tau menjaga kebersihan
lingkungan.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadi masalah
tersebut ?
Jawab
:
Dampaknya tentu sama
dengan penjelasan dari responden pertama berdampak bagi kesehatan warga.
9) Nama
: Bapak Yoten Lahay
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : Sopir
Hasil wawancara :
v Bagaimana
masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat ?
Jawab:
Ada beberapa warga yang
mengatakan karena TPA lama mengganggu kesehatan kami maka sampah-sampah rumah
tangga banyak yang di buang di pantai khususnya warga yang tinggal di pesisir
pantai.
v Faktor-faktor
apa saja yang menjadi penyebab timbulnya masalah tersebut ?
Jawab
:
Faktor yang menjadi
penyebab timbulnya masalah di kelurahan tanjung kramat yaitu sampah yang baunya
sampai ke rumah-rumah warga yang banyak mengganggu aktivitas warga sehari-hari.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadi masalah
tersebut ?
Jawab :
Dampaknya bagi
kelangsungan hidup masyarakat yaitu dengan adanya TPA lama cukup mengganggu
aktifitas sehari-hari karena masyarakat sekitar TPA lama sangat terganggu
dengan bau sampah.
10) Nama : Ardin
Umur : 52 Tahun
Pekerjaan
: Nelayan
Status : Sudah kawin
Jenis
kelamin : Laki-laki
Alamat : Kel. Tanjung keramat,
Kec. Hulandalangi. RT RT. 2. RW. 2
Hasil
wawancara :
v Menanyakan
pada warga apakah ada dampak positif atau negatif dengan adanya tempat
pembuangan sampah?
Jawab
:
Menurut Bapak ardin
yang pasti ada dampak negatifnya. seperti,penyakit demam berdarah dan malaria.
v Dari
tempat pembuangan sampah apakah ada timbul gejala penyakit yang di hadapi warga
?
Jawab
:
Ia,yang
pertama gejala panas dingin.
v Bagaimana
cara menangani penyakit tersebut?
Jawab
:
Cara menangani penyakit
tersebut yaitu dinas kesehatan memberikan pengobatan,berbentuk obat-obatan.
11) Nama : Yunus Mahmud
Umur : 56 Tahun
Pekerjaan : Nelayan
Status : Sudah kawin
Jenis
kelamin : Laki-laki
Alamat : Kel.
Tanjung keramat Kec. Hulandalangi.
RT. 3 RW.5
Hasil wawancara :
v Dimana
bapak membuang sampah apakah di tempat pembuangan sampah atau ditempat yang lain?
Jawab :
menurut Bapak yunus biasanya bapak membuang samapah di laut.
v
Apa ada, bantuan dari pemerintah untuk
mengantisipasi tentang penyakit yang di
resahkan warga?
Jawab:
ia, ada
dengan diberikan bantuan obat-obatan.
v Apakah
dengan obat-obatan penyakit tersebut bisa di atasi?
Jawab:
ia,karena dengan obat-.obatan
tersebut bias mengatasi gejala
penyakit.
12) Nama : Nurmin pakaya
Umur : 41 Tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Sudah kawin
Jenis kelamin :
Perempuan
Alamat : Kel. Tanjung keramat
Kec. Hulandalangi RT. 1 RW.2
Hasil
wawancara :
v Apa
ada cara lain dari dinas kesehatan selain memberikan obat pada warga?
Jawab:
menurut ibu nurmin pakaya
ada.selain obat-obatan dinas kesehatan juga memberikan suntikan pada warga.
v Pada
musim-musim apa saja wabah penyakit datang?
Jawab:
pada musim hujan wabah penyakit datang.
v Apakah
dengan cara membakar sampah, bisa mengatasi penyakit ( lalat
dan nyamuk)?
Jawab:
tidak.karena, tidak
semua sampah tersebut terbakar karena sebagian sampah masih basah.
13) Nama : Hadijah Mahmud
Umur : 40 Tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Sudah kawin
Jenis
kelamin : Perempuan
Alamat : Kel. Tanjung keramat Kec.
Hulandalangi RT. 4 RW.2
Hasil
wawancara :
v Bagaimana
cara ibu untuk mengatasi supaya lalat dan nyamuk tidak berkeliaran di sekitar
rumah ibu?
Jawab:
menurut hadijah mahmud
cara mengatasi supaya lalat dan nyamuk
tidak berkeliaran,dilakukan dengan cara di semprot.
v Apakah
dari dinas kesehatan memberikan obat abate untuk di taruh di dalam air agar penyakit tidak masuk ke
dalam air?
Jawab:
ia,agar kami tidak terkena wabah penyakit.
v Berapa
kali dinas kesehatan mendatangi
kel.tanjung keramat ini?
Jawab:
dinas kehatan mendatangi kel.tanjung keramat
rutin setiap bulan
14) Nama : Mohamad ilahude
Umur : 49 Tahun
Pekerjaan : Nelayan
Status : Sudah kawin
Jenis
kelamin : laki-laki
Alamat : Kel. Tanjung keramat
Kec. Hulandalangi RT.1 RW.3
Hasil
wawancara :
v Apakah
dari warga setempat ada yang mengajukan agar tempat pembuangan sampah di pindahkan?
Jawab:
menurut bapak mohamad
ilahude,ia dari warga kami pernah mengajukan agar tempat pembuangan samapah
akhir ini dipindahkan tapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari pemerintah.
v Pada
tahun berapa tempat pembuangan sampah kedua didirikan ?
Jawab:
tempat
pembuangan sampah akhir yang kedua didirikan pada tahun 2010.
v Mengapa
di buat 2 tempat pembuangan sampah?
Jawab:
karena,tempat
pembuangan sampah akhir yang pertama sudah penuh, maka dibuat yang baru.
15) Nama
: Jufri
Umur
: 45 tahun
Pekerjaan : Nelayan
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Pak jufri mengatakan
bahwa masalah lingkungan yang di hadapi oleh masayarakat tentang TPA sampah
didesa tanjung keramat yaitu sampah sangat berpengaruh pada masyarakat yang ada
di sekitar, bahkan pada musim angin sampah berserakan dan banyak lalat beterbangan.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut pak jufri
penyebab timbulnya sampah tersebut berawal dari sampah yang sudah berserakan
dimana-mana, tetapi pak jufri mengakui bahwa sampah yang sudah menumpuk akibat
dari ulah masyarakat yang ada didesa tersebut.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut pak jufri
dampak bagi masyarakat sangat berpengaruh bagi masyarakat yang ada di sekitar.
Dikarenakan adanya sampah yang berserakan. oleh karena itu, sangat berpengaruh
bagi kesehatan masyarakat tersebut. dimana, masyarakat yang ada di desa itu,
mengalami penyakit gatal-gatal, diare, dan demam berdarah.
16) Nama : Rosmiaty Mustapa
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : IRT
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu rosmiaty,
masalah lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat yang ada di desa tanjung
keramat, dimana pada musim hujan biasanya banyak lalat dan nyamuk yang
bertebaran dimana-mana.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu rosmiaty,
factor penyebab timbulnya dilingkungan masyarakat yang ada di desa tanjung
keramat, yaitu sebagian besar masyarakat yang ada di desa itu, mengalami
gangguan kesehatan. Smua itu, di pengaruhi oleh sampah. Karena, TPA sangat jauh
dengan pemukiman masyarakat.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Merurut ibu rosmiaty,
dampak bagi kelangsungan masyarakat yang ada di desa tanjung keramat, berdampak
sekali dikarenakan, dengan adanya sampah yang berserakan, tetapi di lingkungan
ibu rosmiaty, sampah tersebut dibuang dan langsung di bakar. Karena, jarak TPA
dari rumah ibu rosmiaty sangat jauh.
17) Nama
: Meylan
Umur
: 26 tahun
Pekerjaan : IRT
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu meylan,
masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu
akibat dari sampah mereka mengalami, penyakit. diantaranya, gatal-gatal, tetapi
penyakit itu, timbul pada musimnya. Misalnya, pada musim angin timur, dimana
banyak lalat yang berterbangan dimana-mana dan itu sangat berpengaruh pada
masyarakat yang ada di desa tanjung keramat.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu meylan,
factor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat,
akibat dari sampah, tetapi di lingkungan tempat ibu meylan tinggal, tidak
terlalu berpengaruh, karena jarak antara TPA dengan ibu meylan sangat jauh.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut
ibu meylan, sampah tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat yang
ada di desa tanjung
keramat khususnya yang ada di lingkungan sekitar ibu meylan. Dampaknya tidak
terlalu besar, hanya saja terjadi di musim angin, misalnya, pada musim angin
timur, banyak lalat yang berterbangan di sekitar lingkungan masyarakat
tersebut.
18) Nama
: Ibu Rohana
Karim
Umur
: 43 tahun
Pekerjaan : IRT
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu rohana,
masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu
akibat dari sampah mereka mengalami penyakit. Hal ini disebabkan oleh TPA
sampah lama yang masih digunakan oleh penduduk sekitar tanjung kramat.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu rohana,
faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat,
akibat dari sampah, apalagi saat musim hujan banyak lalat dan kecoa yang
berasal dari TPA lama menghinggapi makanan warga.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu rohana,
tentunya sampah sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup warga sekitar
tanjung kramat, karena bau sampah ini sampai ke rumah-rumah warga apalagi
tempat tinggal ibu rohana berada di dataran tinggi jadi tiak terlalu jauh
dengan lokasi TPA lama.
19) Nama
: Bapak Darton
Layima
Umur
: 47 tahun
Pekerjaan : Nelayan
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut bapak darton,
masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu
sangat memprihatinkan, ujung-ujungnya sampah yang menjadi masalahnya. Sunggu
sangat mengganggu kondisi lungkungan maupun kesehatan warga.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut bapak darton,
faktor penyebab timbulnya masalah sampah ini berasal dari masih banyak
sopir-sopir pengangkut sampah yang masi membuang sampah di lokasi TPA lama,
padahal TPA lama sudah dipindahkan ke TPA baru yang jauh dari pemukiman warga
kelurahan tanjung kramat.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut bapak darton,
akibat dari pembuang sampah di TPA lama ini, mengakibatkan banyak warga yang
menderita penyakit gatal-gatal, diare .
20) Nama
: Ibu Since
Polawantu
Umur
: 36 tahun
Pekerjaan : IRT
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu since,
masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu
akibat dari sampah mereka mengalami, penyakit. Apalagi ketika musim hujan
banyak lalat yang menghinggap di makanan warga.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu since,
faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat,
akibat dari sampah, tetapi di lingkungan tempat ibu since tinggal, tidak
terlalu berpengaruh, karena jarak antara TPA dengan ibu since cukup jauh.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu since,
sampah tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat yang ada di desa tanjung
keramat khususnya yang ada di lingkungan sekitar ibu since. Dampaknya tidak
terlalu besar, hanya saja terjadi di musim angin, misalnya, pada musim angin
timur, banyak lalat yang berterbangan di sekitar lingkungan masyarakat
tersebut. Dan ketika musim hujan baunya cukup sampai ke pemukiman sekitar inu
since.
21) Nama
: Bapak Karim
Halisu
Umur
: 39 tahun
Pekerjaan : Sopir
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut bapak karim,
masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu
akibat dari sampah mereka mengalami, penyakit. diantaranya, gatal-gatal, tetapi
penyakit itu, timbul pada musimnya hujan dan angin.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut bapak karim,
faktor penyebab timbulnya pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat,
akibat dari sampah, yang sering ditumpuk pada satu tempat dan tidak ada
kesadaran dari masing-masing untuk membersihkannya.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut bapak karim
dampaknya bagi kelangsungan hidup warga tanjung kramat sangat mengganggu,
hal ini perlu penanganan serius dari
pihak pemerintah dan masyarakat setempat, agar wabah penyakit tidak menyerang
warga lagi.
22) Nama
: Ibu Nita
igirisa
Umur
: 36 tahun
Pekerjaan : Tenaga honorer di SD
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu nita,
masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat,
khususnya di sekitar tempat tinggal ibu nita tidak terlalu mengganggu, karena
TPA jauh dari pemukiman tempat tinggalnya.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu nita,
faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat,
akibat dari sampah, tetapi di lingkungan tempat ibu nita tinggal, tidak terlalu
berpengaruh, karena jarak antara TPA dengan ibu nita sangat jauh.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu nita,
sampah tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat yang ada di desa tanjung
keramat khususnya yang ada di lingkungan sekitar ibu meylan. Dampaknya tidak
terlalu besar, hanya saja terjadi di musim angin, misalnya, pada musim angin
timur, banyak lalat yang berterbangan di sekitar lingkungan masyarakat
tersebut.
23) Nama
: Ibu neneng
Hastuti
Umur
: 28 tahun
Pekerjaan : usaha kue
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu neneng,
masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu
sudah tidak asing lagi, sampah adalah masalah utama, yang akibatnya diraskan
juga oleh warga sekitar tanjung kramat. Misalnya banyak warga yang menderita
penyakit diare,gatal-gatal.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu neneng,
faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat,
akibat dari sampah, yang tidak ada pemisahan antara sampah organik dan
anorganik.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu neneng,
dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas,
gatal-gatal dan diare. Akibat bau sampah yang sampai di lokasi warga, dan
ketika musim angin dan hujan sampah ini sangat menyengat baunya.
24) Nama
: Ibu yanti
ibrahim
Umur
: 38 tahun
Pekerjaan : IRT
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu yanti,
masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu
sudah tidak asing lagi, sampah adalah masalah utama, yang akibatnya diraskan
juga oleh warga sekitar tanjung kramat. Faktor- faktor penyebab timbulnya
masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu yanti,
faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat,
akibat dari sampah dan tempat pembuangan sampah yang tidak mendapat perhatian
dari warga sekitar.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu yanti,
dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal
dan diare. Akibat bau sampah yang sampai di lokasi warga, dan ketika musim
angin dan hujan sampah ini sangat menyengat baunya.
v Nama
: Bapak Nani
Rauf
Umur
: 46 tahun
Pekerjaan : Nelayan
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut bapak nani
masalah lingkungan yang dihadapi warga kelurahan tanjung kramat cukup terganggu
denga adanya TPA sampah yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Karena tidak adanya
kesadaran dari semua warga dalam menangani masalah sampah ini.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Dampaknya banyak
penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan diare.
Akibat bau sampah yang sampai di lokasi warga, dan ketika musim angin dan hujan
sampah ini sangat menyengat baunya.
25) Nama
: Ibu titi mako
Umur
: 35 tahun
Pekerjaan : pedagang
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu titi,
masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu
sudah tidak asing lagi, sampah adalah masalah utama, yang akibatnya diraskan
juga oleh warga sekitar tanjung kramat..
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu titi,
faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat,
akibat dari sampah, yang hanya dibuang pada satu tempat.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu titi,
dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas,
gatal-gatal dan diare. Akibat bau sampah yang sampai di lokasi warga, dan
ketika musim angin dan hujan sampah ini sangat menyengat baunya.
26) Nama
: Ibu yane
walangadi
Umur
: 32 tahun
Pekerjaan : honorer di SD
Hasil
wawancara :
v Masalah
lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat setempat?
Jawab:
Menurut ibu yane,
masalah lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat desa tanjung keramat, yaitu
cukup terganggu dengan adanya sampah.
v Faktor-
faktor penyebab timbulnya masyarakat tersebut?
Jawab:
Menurut ibu yane,
faktor timbulnya penyebab pada masyarakat yang ada di desa tanjung keramat,
akibat dari sampah, yang baunya apalagi saat musim hujan.
v Bagaimana
dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
masalah tersebut?
Jawab:
Menurut ibu yane,
dampaknya banyak penduduk yang sering menderita penyakit sesak nafas,
gatal-gatal dan diare.
b. Deskripsi
Lokasi
Tanjung
Kramat merupakan desa yang kami kunjungi pada hari selasa, 29 Mei 2012 yang
terletak di kelurahan Tanjung Kramat Kecamatan Hulontalangi Kabupaten
Gorontalo. Tanjung Kramat merupakan salah satu desa yang paling dekat dengan
lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah Gorontalo. Tanjung Kramat merupakan desa
yang berada di sudut kota gorontalo yang letaknya berada di pesisir pantai yang
pemandangannya sangat indah serta hamparan laut biru dan bukit-bukit tinggi
yang bias memanjakan mata yang melihatnya. Aroma laut dan udara yang masih
alami serta warga-warga yang sangat ramah menambah indahnya pesona desa tanjung
kramat.
Pemandangan
sepanjang perjalanan menuju desa tanjung kramat sangatlah indah. Di kelilingi
pohon-pohon besar dan pemandangan laut yang dapat di lihat sepanjang
perjalanan.
Desa
ini di bagi menjadi 3 bagian, yaitu lingkungan 1. Lingkungan 2, dan lingkungan
3. Lingkungan 1 dan 3 berada di atas bukit dan lingkungan 2 berada dekat dengan
pesisir pantai. Keindahan alam yang terdapat di desa tanjung kramat belum di
manfaatkan dan di jaga oleh oleh warga sekitar. Di lingkungan 2, warga
tampaknya tidak mau tau dengan kesehatan lingkungan di sekitar rumah mereka.
Mereka membuang sampah tidak pada tempatnya tetapi membuang sampah di tepi laut.
Berbeda dengan warga di lingkungan 1 dan 3 lingkungan di sekitar rumah mereka
lebih bersih dan tertata.
G. PEMBAHASAN
Pendidikan
lingkungan Hidup (environmental education – EE) adalah suatu proses untuk
membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan
total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat
yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta
komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif ,
untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah
timbulnya masalah baru [UN - Tbilisi, Georgia - USSR (1977) dalam Unesco,
(1978)].
Masalah kesehatan lingkungan baik itu penyediaan air
bersih,pembuangan sampah dan kotoran manusia merupakan salah satu dari berbagai
masalah kesehatan yang kerap terjadi di berbagai daerah. Penyediaan sarana
kesehatan lingkungan terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena
menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan
prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.
Pengelolaan sampah adalah
pengumpulan, pengangkutan , pemrosesan
, pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini
biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan
atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber
daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas ,
atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis
zat.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam
proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak
bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah
dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Jenis-jenis
sampah Berdasarkan sifatnya
Sampah organic dapat diurai (degradable). Sampah Organik terdiri
dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau
dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur,
sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun
Sampah
anorganik – tidak terurai (undegradable) Sampah Anorganik berasal dari
sumber daya alam tak terbarui seperti mineral danminyak bumi, atau dari proses
industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh
alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat
lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng.
Jenis-jenis sampah Berdasarkan bentuknya
a. .
Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya..
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya..
b. Sampah Cair
Sampah cair ada dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Sampah cair ada dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan
dengan dua tujuan:
1. mengubah
sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat:
Pemanfaatan sampah), atau
2. mengolah sampah agar menjadi material yang tidak
membahayakan bagi lingkungan hidup.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan , pemrosesan
, pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan
atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau
radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis
zat.Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara
berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan ,
berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah
yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area
komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah
sampah.Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal ,
diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan
ketersediaan area.
Pemanfaatan sampah organik, seperti
composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk
kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.
Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan
composting sampah organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat direduksi
hingga mencapai 25%. 2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan
kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang.
Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang
bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas
dan botol air minum dalam kemasan.
Tempat Pembuangan Sampah Akhir. Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan
secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik,
jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir
(TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi
tanggung jawab masing-masing Pemda. Dengan pengelolaan
sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan
lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya
pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam, mengurangi luasan
kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang
saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.
H. KESIMPULAN
Pengertian
lingkungan dalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
biasa di bedakan menjadi 2, yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses.
Sampah merupakan konsep
buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya
produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi:
padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan
terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan
jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Sebagian besar warga
tanjung kramat bekerja sebagai nelayan. Oleh karena itu, laut sangat
berpengaruh besar bagi kelangsungan hidup warga. Laut di gunakan sebagai
pemenuhan kebutuhan dan sebagai sumber penghasilan bagi warga tanjung kramat.
Pencemaran laut akan sangat berpengaruh bagi para nelayan, karena sampah-sampah
yang berserahkan akan mempersulit para nelayan dalam mangakap ikan.
Untuk mencegah
terjadinya pencemaran tersebut warga seharusnya membiasakan membuang sampah
pada tempatnya dan sampah-sampah yang telah menumpuk di buang ke tempat
pembuangan sampah akhir atau TPA. Sampah yang ada di seberang desa tanjung
kramat. Agar keindahan alam yang terdapat di desa tanjung kramat tetap terjaga
kelestariannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaran-lingkungan-upaya.html
pah.blogspot.com/http://batujajarrepublik.wordpress.com/2011/02/22/makalah-karangan-argumentasi-tentang-sampah/
http://www.alpensteel.com/article/56-110-energi-sampah--pltsa/2579--sampah-di-tempat-pembuanganhttp://www.alpensteel.com/article/56-110-energi-sampah--pltsa/2579--sampah-di-tempat-pembuangan-akhir-tpa.html
-akhir-tpa.htm
http://grobogan.go.id/info-daerah/artikel/603-perubahan-paradigma-pengelolaan-sampah-di-tehttp://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197901012005011-NANDI/artikel%20jurnal/Artikel_di_Jurnal_GEA.pdf__Tata_ruang_TPA_Leuwigajah.pdf